--> Skip to main content

Mengatasi Luka Bakar

   Bagi pemilik atau pembonceng kendaraan bermotor roda 2, mungkin betisnya pernah terkena sengatan knalpot. lbu-ibu rumah tangga ada juga yang terkena jilatan api kompor, atau cipratan minyak goreng yang luar biasa panasnya. Peristiwa yang dialami sebagian orang di atas mungkin saja pernah kita alami. Bagian tubuh yang terluka akibat terkena benda atau cairan yang panas, sering menjadi problem tersendiri bagi penderitanya.
   Apalagi jika bagian tersebut membekas dan merupakan bagian vital seperti wajah. Tentu hal tersebut bukan merupakan perkara yang sepele. Ya, luka bakar tidak sebatas akibat dari contoh di atas. Bisajuga karena bahan kimia, sengatan listrik,  maupun karena radiasi dari sinar matahari.

   Sakit Saat Kulit Terkena Panas
   Ketika tubuh terkena luka bakar -dalam hal ini yang pertama kali adalah kulit- maka akan terjadi reaksi terhadap tubuh yang terkena luka bakar. Biasanya kulit akan melepuh, rasanya sakit, dan juga terkadang berubah warnanya menjadi merah. Hal ini tergantung dari panas yang diterima oleh tubuh. Pada luka bakar yang parah, kulit berubah warna menjadi putih. Dan rasa sakit yang diderita justru tidak ada. Hal ini diakibatkan karena panas menembus hingga ke bagian bawah kulit yang terdapat saraf-saraf nyeri. Karena saraf nyeri ini rusak, maka penderita pun tidak merasakan sakit.

   Langkah Ketika Terkena Panas
   Penanganan luka bakar tidak boleh sembarangan. untuk luka kecil, seperti akibat tersiram air panas, terciprat minyak panas, atau terkena knalpot, luka itu cukup disiram dengan air bersih yang mengalir selama 20 menit, bukan direndam. Cara ini untuk menghilangkan panas dan mengurangi rasa nyeri. Bila penyebab luka bakar berupa bubuk, maka singkirkan terlebih dulu, baru sirami luka dengan air mengalir. Kompres luka dengan kain kasa. Jangan gunakan kapas atau bahan lain yang sekiranya bisa menempel di kulit. Gunakan air biasa dengan temperatur kira-kira 20°C, jangan gunakan air dingin ataupun air es.
   Penggunaan air dingin atau perendaman luka akan memicu kerusakan jaringan tubuh, dan luka yang semakin dalam akibat perubahan suhu secara tiba-tiba.

   Jangan Asal Kasih
   Sampai saat ini masih banyak terjadi salah penanganan dalam mengobati kulit yang terkena luka bakar. Tidak sedikit di antaranya yang berakibat semakin memperparah luka tersebut. Bekas luka yang harusnya kering, malahan mengeluarkan air. Hal ini bisa terjadi karena kita mengolesinya dengan cairan seperti oli, pasta gigi, garam, dan sejenisnya. Karena hal ini justru dapat menghambat penyembuhan dan meningkatkan resiko infeksi. Tanda terinfeksi bakteri adalah demam, radang, dan luka mengeluarkan nanah. Jangan termakan oleh perkataan orang yang pernah sembuh dengan mengolesi cairan tersebut. Ingat, kita bukanlah kelinci percobaan dari hasil uji coba yang asaI-asalan. Pengalaman individu tidak jadi patokan dalam mengatasi semua masalah, dalam hal ini ketika tubuh terkena luka bakar.

   Jika Parah Segera Bawa Ke Rumah Sakit
   Untuk luka bakar yang parah. sebaiknya penderita segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan khusus. Karena bisa-bisa jaringan kulit akan rusak, dan merusak sistem kerja tubuh lainnya. Luka bakar yang terjadi lebih dari 30 persen dari seluruh permukaan tubuh, termasuk kategori kritis. Semakin cepat penanganannya, insya Allah semakin sedikit akibat yang ditimbulkan dari luka bakar tersebut.

   Semoga uraian ringkas ini menjadikan kita tidak panik saat tubuh terkena luka bakar. Dengan penanganan yang tepat -dengan izin Allah tentunya- semoga bisa mengurangi rasa sakit dan menghilangkan bekas akibat luka bakar.

©Arif Indra

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar