--> Skip to main content

Semangat Joss, Badan Ngoss ???

Badan lesu dan lemas sering menimpa seseorang setelah keseharian beraktivitas. Apalagi bagi individu yang tidak terbiasa berolah raga dan malas bergerak. Dijamin nafas langsung terasa ngos-ngosan, kepala nyut-nyutan, bahkan keringat jagung "mengalir deras” dari pori-pori kulit. Kondisi tersebut wajar sebagai reaksi tubuh ketika mengalami aktivitas-aktivitas yang tidak biasa. Untuk mengatasi kelelahan dan mengembalikan konsentrasi, sebagian orang terutama para pekerja kerap mengonsumsi minuman berenergi. Bagaimana minuman energi ini memengaruhi tubuh? Amankah meminum-minuman energi ini? 

Minuman energi jika dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan kecanduan dan berefek buruk bagi kesehatan. Beberapa ahli bahkan menyatakan minuman energi berbahaya. Utamanya karena kandungan kafein dan gula yang tinggi, di luar campuran kandungan Iainnya.

"Minuman dengan kandungan kafein yang sangat tinggi berpotensi mengganggu kesehatan" kata Roland Griffiths, profesor psikiatri dan ahli saraf dari Johns Hopkins University School of Medicine, seperti dlkutip situs webmd. 

Berikut kandungan utama minuman energi dan pengaruhnya bagi tubuh: 

•Kafein dan gula tinggi 
Sebuah penelitian menunjukkan, kafein yang terkandung dalam minuman energi bisa jauh lebih tinggi dibanding secangkir kopi. Selain itu, kafein dalam minuman energi juga berpotensi menimbulkan risiko yang lebih besar, khususnya bila dicampur dengan minuman beralkohol. Kadar kafein dalam minuman energi bisa sangat beragam, yakni antara 70 dan 200 miligram setiap 16 ons penyajiannya. Sebagai perbandingan, secangkir kopi 8 ons mengandung 40-150 mg kafein, tergantung bagaimana kopi itu diseduh. Tingginya kandungan kafein pada minuman energi juga disampaikan peneliti dari Universitas Bonn, Jerman, Jonas Dorner. "Jumlah kafein dalam minuman energi lebih tinggi tiga kali ketimbang minuman berkafein lainnya, seperti kopi atau soda," ungkap Dorner. Kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat dan jantung terasa berdebar-debar, terutama bagi mereka yang sensitif. Reaksi yang berbahaya pada minuman energi yang bisa terjadi antara lain rasa pusing, mual, sakit mag, tremor, serta mati rasa. Dorner juga menegaskan, banyak efek samping yang muncul akibat mengonsumsi kafein dengan asupan tinggi. ”Termasuk detak jantung yang cepat, jantung berdebar, peningkatan tekanan darah, dan dalam kasus yang paling parah, kejang atau kematian mendadak," terangnya. 

Kandungan gula yang tinggi pada minuman energi juga bisa menyebabkan penyerapan air ke dalam tubuh terhambat sehingga menimbulkan risiko dehidrasi. Dehidrasi justru memperburuk performa, baik saat sedang beraktivitas maupun duduk di belakang meja. Selain itu, gula tinggi pada minuman energi bisa memicu peningkatan kadar gula darah, merusak gigi, dan menyebabkan pertambahan berat badan.

•Campuran taurin 
Beberapa jenis minuman energi umumnya mengandung taurin. Mengutip Symptompfind, taurin adalah asam amino, tetapi bukan asam amino esensial yang perlu didapatkan dari makanan. Taurin sering kali ditambahkan ke produk-produk minuman karena banyak yang percaya dapat meningkatkan kinerja saat melakukan aktivitas fisik. Taurin juga biasa diresepkan untuk orang yang menderita tekanan darah tinggi, gagal jantung kongestif, ADHD, dan penyakit hati. Selama ini, kepercayaan populer menyebutkan bahwa taurin berasal dari testis banteng. Padahal, zat ini tidak berasal dari testis banteng meskipun dapat ditemukan dalam empedu banteng serta pada sapi betina. Taurin bisa didapatkan dari daging dan ikan, tetapi sering dibuat secara sintetis untuk produk komersial, seperti minuman energi dan suplemen. Nah, kandungan taurin pada minuman energi ini kerap tak tertera dalam label. Inilah yang menjadi kekhawatiran karena percampuran bahan ini berisiko bagi kesehatan. “Isu lain yang menjadi sorotan adalah tidak semua bahan yang terkandung dalam minuman energi dicantumkan pada label kemasan. Bahan-bahan seperti herbal stimulan guarana, asam amino taurin, serta ramuan, mineral, dan vitamin lainnya yang mungkin dapat berinteraksi dengan kafein luput dari label," ungkap Higgins seperti dilansir Reuters. 

Kekhawatirannya, percampuran bahan tersebut akan memengaruhi denyut jantung, tekanan darah, dan bahkan kondisi mental, khususnya saat dikonsumsi dalam jumlah besar bersama alkohol. Kandungan taurin pada minuman juga menimbulkan efek buruk pada kesehatan mental. Sebuah penelitian terhadap tikus menunjukkan hal ini. "Tikus-tikus yang diberi taurin menunjukkan perilaku aneh seperti gelisah dan bunuh diri. Kita bukanlah tikus. Namun, konsumsi minuman tersebut telah menunjukkan hubungan positif dengan perilaku berisiko tinggi," tulis Higgins dan koleganya. 

Lelah, capek dan lesu merUpakan indikasi dari tubuh sebagai reaksi akibat dari aktivitas yang berat dan dalam waktu yang lama. Akan lebih baik jika saat tubuh sudah terasa capek, istirahatlah sejenak dan minumlah air putih untuk mengembalikan kondisi tubuh seperti sedia kala. Dan pada dasarnya, minuman berenergi relatif aman. Hanya saja perlu diwaspadai kandungan kafeinnya yang sangat bervariasi dari suatu merk ke merk yang lainnya. Untuk itu sikap berhati-hati mutlak diperlukan dalam mengonsumsi minuman energi. Jangan menjadikannya suatu kebiasaan. [Arif Indra] 

Source: Majalah Thasfiyah

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar