Menganggap diri suci terlarang secara syar'i. Allah dengan tegas menuliskan di dalam kitab-Nya untuk hamba-hamba-Nya, bahwa Dialah yang paling mengetahui siapa saja dari mereka yang benar-benar takwa.
Kesucian tidak membutuhkan pengakuan diri. Kejujuran perilakulah yang akan menjadi buktinya. Tidak perlu propaganda. Allah sendiri nanti yang akan menampakkannya; di dunia sampai di akherat.
Orang-orang yang merasa dirinya paling suci, seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani yang lelap dalam tidurnya.
Mereka bermimpi bahwa merekalah yang paling berhak menjadi penduduk surga, negeri impian setiap yang berjiwa. Selain mereka tidak akan memasukinya. Padahal sebaliknya, merekalah penghuni kekal kampung musibah bernama jahanam.
Allah menyingkap isi hati mereka untuk kita;
وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى
“Dan mereka berkata,’Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang yahudi dan nasrani..” (Al Baqarah: 111).
Sibuklah berupaya menjadi shalih, bukan merasa paling shalih.
[Susetiyo Wahyu Eko Prastowo]