--> Skip to main content

Kalah Dunia? Biasa Saja...

dunia

Sobat Muda yang dirahmati Allah..

Pernahkah dalam hidup ini kita merasa iri dengan kesuksesan teman kita? rekan kita ada yang mendapat beasiswa ke luar negeri, ada yang mendapat pekerjaan bergengsi dengan gaji besar, ada juga yang bisnisnya sangat lancar sehingga mampu membeli rumah dan mobil baru. Sementara hidup kita begini-begini saja, prestasi nggak punya, banyak harta pun tidak.

Beberapa sobat yang diarahkan orang tuanya untuk belajar Islam di pesantren pun terkadang merasa iri dengan rekan-rekan seusianya. ketika rekan-rekan mereka sudah jago komputer, pintar bahasa asing, dan ilmu-ilmu lain yang memudahkan mereka untuk bergaul dan menggapai masa depan (mudah cari kerja), beberapa teman di pesantren terkadang merasa ilmu agama yang dipelajarinya sangat membosankan dan tidak bisa menjamin masa depannya.

Menangilah Perkara Akhirat

Kita tidak perlu sedih atas kekalahan diri kita sekarang. Hidup ini bukanlah lomba untuk mencari kepuasan diri. Bukan pula persaingan untuk memperbanyak harta. Hakikat kehidupan ini adalah memperbanyak amal ibadah kita sebagai bekal di akhirat kelak. Karena itu kita tidak perlu iri dengan kelebihan orang lain dalam perkara dunia. Allah berfirmanyang artinya, "Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia, andai kita mendapat seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar." [QS. Al-Qashash; 79]

Ayat diatas menunjukkan tercelanya manusia yang mudah silau terhadap kemewahan dunia. Bukan berarti kita tidak boleh berprestasi dalam urusan dunia dan banyak harta. Namun yang terpenting adalah memprioritaskan amalan akhirat dalam kehidupan kita.

Mungkin ada teman yang sudah sangat fasih berbahasa inggris, kita pun berusaha untuk lancar berbahasa Arab. Mungkin ada rekan yang mendapat beasiswa studi ke luar negeri, kita pun harus bisa menyainginya dengan menghafalkan al-Qur'an. Atau bahkan ada saudara kita yang sudah punya rumah dan mobil, kita pun berusaha memperbanyak ibadah untuk membangun rumah kita di akhirat kelak. Selalu pandanglah hidup ini sebagai perlombaan untuk mengejar prestasi di hadapan Allah, bukan di mata manusia. Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut kepada Rabb mereka. Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Rabb mereka. Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Rabb mereka (dengan sesuatu apapun). Dan orang-orang yang memerikan (bersedekah) apa yang telah mereka berikan dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka. Mereka itulah orang-orang yang bersegera dan berlomba-lomba dalam kebaikan." [QS. Al-Mu'minuun; 57-61]

Sobat Tashfiyah yang dirahmati Allah.

Waktu dan harta yang kita miliki sekarang akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Karena itulah kita wajib mensyukurinya dengan menggunakan sebagian besar waktu dan harta kita untuk beramal di jalan Allah. Tidak perlu malu apabila kita minim prestasi dan miskin harta. Tetapi malulah apabila kita tidak memiliki prestasi di hadapan Allah.

"Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan di dunia untuk Kami uji mereka dengannya. Dan karunia Rabb-mu adalah lebih baik dan lebih kekal." [QS. Thaha; 131]

Semoga Allah melapangkan dada-dada kita dan memudahkan jasad serta hati kita untuk beribadah di jalan-Nya.

[Ristyandani]


sumber: Majalah Tashfiyah edisi 44 vol.04 1436H - 2015M


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar