--> Skip to main content

Kenikmatan itu..

   Kenikmatan adalah sesuatu yang dicari oleh manusia, bahkan oleh setiap makhluk hidup. Kenikmatan ini secara asal tidaklah tercela.

   Namun, kenikmatan menjadi tercela apabila ia menyebabkan hilangnya kenikmatan yang lebih besar dan lebih sempurna. Atau, ketika mendapatkannya mengakibatkan derita yang lebih besar daripada derita ketika tidak mendapatkannya.

   Di sinilah, akan tampak perbedaan antara orang yang berakal cerdas dan orang yang bodoh. Ketika orang yang cerdas mengetahui perbedaan antara dua kenikmatan ini, ia paham betul bahwa keduanya ini tidak bisa dibandingkan. Ia akan sangat ringan untuk meninggalkan kenikmatan yang lebih rendah untuk mendapatkan kenikmatan yang paling mulia. Ia juga akan rela menanggung derita yang lebih ringan untuk menghindari derita yang sangat berat.

   Apabila kaidah ini kita pahami, maka kenikmatan akhirat itu lebih besar dan kekal. Adapun kenikmatan dunia itu rendah dan begitu sebentar. Demikian pula derita akhirat dan derita dunia.

   Ini semua kembalinya kepada keimanan dan keyakinan. Apabila keimanan menancap kuat, qalbu akan memilih kenikmatan yang lebih tinggi dari pada yang lebih rendah. Dia sabar menanggung derita yang ringan untuk menghindari derita yang besar.

[Farhan]

Referensi: Al Fawaid karya Imam Ibnul Qayyim.

sumber: Majalah Tashfiyah edisi 05 vol 01 1432H - 2011M


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar