Sebelum ini, pernah datang seseorang yang begitu baik dalam hidupmu kemudian kamu membiarkan pergi. Mungkin lebih tepatnya, kamu yang menyuruhnya pergi. Ketidakkuasaanmu untuk memperjuangkannya membuatmu mudah menangis. Harapanmu agar dia memperjuangkanmu seterusnya ternyata tidak terjadi. Bukan disebabkan karena dia tidak melakukannya, tapi kamu sendiri yang tidak membuka pintunya.
Dan kamu mengharap pintu itu diketuknya. Asumsi.
Hingga hari berganti. Kamu menyadari mungkin yang seperti itu tidak akan pernah datang lagi. Sembari belajar, bahwa hidup itu harus selalu siap berjuang. Juga selalu siap untuk jatuh. Sembari mengerti, bahwa kesempatan yang baik bisa datang kapanpun. Tidak peduli kita siap atau tidak.
Hingga hari berganti. Kamu menyadari kamu telah menyia-nyiakan waktu terbaik yang dihadiahkan seseorang untukmu. Dan itu adalah hal yang sangat berharga baginya.
img source Eko Prast |
©kurniawangunadi